Pemantulan Cahaya

Hukum pemantulan cahaya dikemukakan oleh W. Snellius, menurutnya apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang datar yang rata, maka akan berlaku aturan-aturan sebagai berikut :
  1. Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
  2. Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut i = sudut r )

Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Ketika kamu berdiri di depan cermin datar, bagaimanakah bayanganmu? Tampak bahwa kamu dapat melihat bayanganmu. Tetapi bayanganmu tidak dapat ditangkap oleh layar
Sifat bayangan pada cermin datar :
  1. Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda.
  2. Bayangan yang terjadi sama tegak.
  3. Jarak benda sama dengan jarak bayangan
  4. Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda  menjadi bagian kirinya.
  5. Bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar.


Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung

 Image result for pemantulan cahaya cermin cekung
Hukum pemantulan berlaku juga pada cermin cekung
Tiga sinar istimewa pada cermin cekung :
  1. Sinar datang sejajar sumbu utama  dipantulkan  melalui titik focus.


2. Sinar datang  melalui titik focus  dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.



3. Sinar datang  menuju  titik pusat kelengkungan  cermin dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan juga.

Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung

Image result for pemantulan cahaya cermin cembung
Hukum pemantulan berlaku juga pada cermin cekung
Tiga sinar istimewa pada cermin cekung :

1. Sinar datang sejajar sumbu utama  dipantulkan  melalui titik focus.



2. Sinar datang  melalui titik focus  dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.



3. Sinar datang  menuju  titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan juga.


Pemantulan Cahaya

Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya memiliki beberapa sifat yang harus diketahui, yaitu:
  1. Cahaya dapat merambat lurus
  2. Cahaya dapat dipantulkan
  3. Cahaya dapat menembus benda bening
  4. Cahaya dapat dibiaskan
  5. Cahaya dapat diuraikan
Sifat cahaya yang pertama ialah dapat merambat lurus. Hal ini memberikan keuntungan pada manusia sehingga manusia memanfaatkan sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya ialah lampu senter dan lampu sorot kendaraan bermotor.
Sifat cahaya yang kedua ialah cahaya dapat dipantulkan. Ketika benda terkena cahaya, cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan. Jenis pemantulan terbagi menjadi dua, yaitu pemantulan baur (pemantulan difus) dan pemantulan teratur.
Image result for pemantulan baur dan teratur
Pemantulan teratur dan pemantulan baur. (Sumber: fismath.com)
Ketika cahaya mengenai permukaan rata, licin, dan mengilap, hasil pemantulannya akan teratur. Sedangkan, ketika cahaya mengenai permukaan yang tidak rata, kasar, dan bergelombang, hasil pemantulannya akan baur/difus. Pemantulan cahaya dapat memberi manfaat pada manusia. Contohnya ialah manusia dapat melihat pantulan bayangannya di cermin.
Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya. Ketika kaca yang bening tersebut dihalangi oleh benda lain yang tidak bening, cahaya tidak dapat menembusnya.
cahaya menembus benda bening-1.png
 Cahaya menembus benda bening. (Sumber: idschool.net)
Cahaya akan dibelokkan jika merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda. Contohnya seperti udara dengan air. Peristiwa pembelokkan cahaya setelah melalui suatu medium rambat disebut dengan pembiasan cahaya.
macam-macam sifat cahaya
Ilustrasi pembiasan. (Sumber: dosenpendidikan.com)
Penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna disebut penguraian cahaya atau dispersi. Cahaya matahari sebenarnya tersusun atas berbagai cahaya berwarna, lho. Namun, mata kita melihat cahaya matahari berwarna putih. Contoh lain dari dispersi ialah pelangi.

Sifat-sifat Cahaya

Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi.

sumber:

Visualisasi USG

Cahaya Merambat Lurus

Coba kalian perhatikan gambar a. Gambar apakah itu? Apakah bayangannya jelas? Sekarang perhatikan gambar b. Apakah bayangannya jelas? Jarak benda dekat dengan dinding bayangan yang terbentuk jelas. Sedangkan  jarak benda semakin jauh  dari dinding bayangan yang terbentuk  semakin kabur.  Mengapa terjadi demikian?  Untuk lebih memahami lagi, ayo kita pelajari Materi cahaya.



                       gambar a                                                              gambar b

Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar  keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya termasuk  gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan magnetic. Getaran ini tegak lurus terhadap arah perambatan cahaya, sehingga cahaya termasuk gelombang transversal.  Cahaya matahari dapat merambat melalui ruang hampa. Kelajuan gelombang ini adalah   300 juta m/s.  Ketika kamu menyorotkan senter di tempat yang gelap tampak olehmu cahaya senter memancar lurus (tidak berbelok).

Cahaya



Contoh resonansi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari terbagi menjadi dua yaitu yang berdampak positif dan yang berdampak negatif. Pertama-tama kita bahas dulu resonansi positif. Resonansi yang berdampak positif bisa kita lihat pada beberapa alat musik seperti : Gitar, Harmonika, Kentongan, Seruling, Gendang dan masih banyak lagi yang tidak bisa sebutkan satu persatu.

sumber;
https://www.youtube.com/watch?v=EgsXYtzKMiY&t=5s

Alat-alat Musik dengan Prinsip Resonansi

 Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman laut atau danau/waduk yaitu dengan menggunakan teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading.

a.
Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading)


Teknik ini ditempuh dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya diikat dengan bandul timah sebagai pemberat. Dari sebuah kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah kedalaman laut. Cara ini sebenarnya tidak begitu tepat karena tali tidak bisa tegak lurus akibat pengaruh arus laut. Di samping itu kadang-kadang bandul tidak sampai ke dasar laut karena tersangkut karang. Cara ini juga memerlukan waktu lama. Namun demikian cara ini memiliki kelebihan yaitu dapat mengetahui jenis batuan di dasar laut, suhu dan juga mengetahui apakah di dasar laut masih terdapat organisme yang bisa hidup.

b.

Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading


Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum fisika tentang perambatan dan peantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi yang dikeluarkan dari sebuah peralatan yang dipasang di dasar kapal memiliki kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik sampai membentur dasar laut. Setelah membentur dasar laut bunyi dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap melalui sebuah peralatan yang juga dipasang di dasar kapal. Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan dan pemantulan dapat diterjemahkan sebagai kedalaman laut. Cara ini dianggap lebih praktis, cepat dan akurat. Namun kita tidak dapat memperoleh informasi tentang suhu, jenis batuan dan tanda-tanda kehidupan di dasar laut.

sumber:

Teknik Mengukur Kedalaman Air Laut (sonar)

Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh beberapa jenis binatang. Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan bunyi pantulan tersebut, binatang itu bisa mengidentifikasi keberadaan objek. Ekolokasi digunakan binatang sebagai alat navigasi untuk berkelana atau berburu.
Beberapa jenis binatang memiliki kemampuan ekolokasi, termasuk beberapa mamalia, beberapa jenis burung, seperti kelelawarikan pauslumba-lumba, juga celurut.
Istilah ekolokasi dicetuskan oleh Donal Griffin yang bekerja bersama Robert Galambos yang menemukan kemampuan ekolokasi pada kelelawar tahun 1938.[1] Jauh sebelum itu, pada abad ke 18, ilmuwan Italia Lazzaro Spallanzani dengan serangkaian percobaan menyimpulkan bahwa kelelawar melakukan navigasi bukan dengan penglihatan melainkan dengan pendengaran.[2] Pada saat itu, ekolokasi pada jenis ikan paus belum di jelaskan, baru dua dekade setelah itu ekolokasi pada ikan paus dijelaskan oleh Schevill dan McBride.[3]

sumber:

Ekolokasi

- Copyright © valocean.blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -